Dalam buku ini dijelaskan
beberapa cara berpikir manusia yaitu ada berpikir menang atau menang, berpikir
kalah atau menang, menang atau kalah, dan berpikir kalah atau kalah.
- Menang
atau kalah - Tiang totem
Berpikir
Menang/Kalah yaitu sikap terhadap kehidupan yang mengatakan bahwa kue sukses
itu sudah tetap besarnya, dan kalau kamu mendapatkan potongan besar, sisanya
tinggal sedikit untuk saya. Menang atau kalah itu penuh dengan kebanggaan.
" kebanggaan bukanlah mendapatkan kesenangan karena memiliki sesuatu,
melainkan karena memiliki lebih banyak ketimbang orang lain, perbandingan yang
membuat kamu bangga, kesenangan karena unggul dibandingkan dengan yang
lain."
Sikap menang atau
kalah itu banyak cirinya. Diantaranya :
-
Menggunakan orang lain, baik secara emosional
maupun secara fisik demi tujuan sendiri yang egois.
-
Berusaha maju atas pengorbanan
orang lain.
-
Selalu memaksakan kehendak tanpa memikirkan
orang lain.
Pada akhirnya, biarpun kamu menang, kamu
akan sendirian tanpa teman.
Berpikir menang
atau kalah dapat merugikan kita karena, suatu saat lawan kita akan berusaha
untuk mengalahkan kita .sehingga posisi kita tidak selalu aman walaupun ada di
tingkat yang lebih tingkat.
2. Kalah/Menang - Keset kaki
Kalah/Menang
seperti keset kaki, membiarkan orang lain menginjak-injak dirinya, dengan dalih
menjadi pembawa damai. Mengalah terhadap tekanan sesama, seperti apabila
kelompokmu membolos dan kamu mengalah untuk ikut meskipun kamu tidak mau,
menunjukkan kamu Kalah/Menang, kamu kalah dan mereka menang. pentin ini terus
berlanjut, maka kamu akan selalu diinjak-injak orang.
Kalah atau
menang itu lemah. Membiarkan dirinya diinjak orang itu mudah. Menjadi orang
yang ramah itu mudah. Mengalah itu mudah, semua dengan dalih menjadi pembawa
damai. Berpikir Kalah atau Menang membuat kamu menjadi korban dari perbuatan
orang lain. Membiarkan dirimu melakukan sesuatu yang sebenernya tidak anda
ingin lakukan. Seperti contoh diatas kamu bertindak mengikuti ajakan orang
tersebut dan orang tersebut telah menang mempengaruhi kamu dan kamu kalah
dengan mengikutinya.
3. Kalah/Kalah - Spiral menurun
Kalah/Kalah
mengatakan bahwa “Apabila aku harus jatuh, kamu juga harus jatuh”. Toh, orang
sengsara senang ditemani. Dendam adalah contoh yang nyata. Apabila kamu
membalas dendammu, kamu mungkin berpikir menang, padahal sebetulnya kamu
menyakiti dirimu sendiri.
Kalah atau kalah
membiarkan dirimu mengalahkan orang lain dan membuat dirimu jatuh pada
kekalahan itu juga. Kalah atau kalah takkan menguntungkan salah satu orang
diantaranya. Cara berpikir yang terbaik adalah berpikir secara menang atau
menang. Menang atau menang ini seperti simbiosis mutualisme.
4. Menang-Menang - Buffet dimana segalanya
boleh kamu makan.
Menang/Menang
adalah keyakinan bahwa semua orang bisa menang. Kamu memedulikan orang lain
sebanyak kamu memedulikan dirimu sendiri. Contoh-contoh sikap Menang/Menang
antara lain :
-
Kamu dipromosikan menduduki jabatan baru,
kemudian kamu bagi pujian dan pengakuannya kepada semua orang yang membantumu
dipromosikan.
-
Kamu ingin makan keluar,
temanmu ingin nonton. Akhirnya kamu sama-sama memutuskan akan menyewa film dan
membeli makan untuk dimakan di rumah.- Sahabat
terbaikmu diterima di kampus pilihanmu, sedangkan kamu tidak. Walaupun sedih,
kamu ikut bersuka cita atas keberhasilan temanmu itu.
Agar dapat berpikir Menang/Menang, pertama
kamu harus memenangkan kemenangan pribadimu.
HILANGKAN TUMOR KEMBARNYA
- Kecenderungan
bersaing : Persaingan mendorong kita u tuj lebih
baik, berupaya ekstra. Namun, ada sisi lain terhadap persaingan yang tidak
terlalu menyenangkan. Persaingan kamu dengan orang lain akan menjadi gelap
kalau kamu kaitkan dengan harga dirimu sengan kemenangan atau kalau kamu
menggunakannyauntuj memposisikan dirimu di atas orang lain.
-
Kecenderungan Membanding - bandingkan : Membandingkan
dirimu dengan orang lain hanyalah kabar buruk. Jangan pernah membandingkan
dirimu dengan orang lain karena kifa punya cara berpikir yang berbeda,
lingkungan yang berbedan, gaya hidup yang berbeda dan jadwal perkembangan yang
berbeda.