Sabtu, 12 Maret 2016

Berpikir Menang/Menang - Hidup ini ibarat buffet dimana segalanya boleh kamu makan


Dalam buku ini dijelaskan beberapa cara berpikir manusia yaitu ada berpikir menang atau menang, berpikir kalah atau menang, menang atau kalah, dan berpikir kalah atau kalah.

  1.  Menang atau kalah - Tiang totem
Berpikir Menang/Kalah yaitu sikap terhadap kehidupan yang mengatakan bahwa kue sukses itu sudah tetap besarnya, dan kalau kamu mendapatkan potongan besar, sisanya tinggal sedikit untuk saya. Menang atau kalah itu penuh dengan kebanggaan. " kebanggaan bukanlah mendapatkan kesenangan karena memiliki sesuatu, melainkan karena memiliki lebih banyak ketimbang orang lain, perbandingan yang membuat kamu bangga, kesenangan karena unggul dibandingkan dengan yang lain."
Sikap menang atau kalah itu banyak cirinya. Diantaranya :
-           Menggunakan orang lain, baik secara emosional maupun secara fisik demi tujuan sendiri yang egois.
-          Berusaha maju atas pengorbanan orang lain.
-           Selalu memaksakan kehendak tanpa memikirkan orang lain.
Pada akhirnya, biarpun kamu menang, kamu akan sendirian tanpa teman.
Berpikir menang atau kalah dapat merugikan kita karena, suatu saat lawan kita akan berusaha untuk mengalahkan kita .sehingga posisi kita tidak selalu aman walaupun ada di tingkat yang lebih tingkat.

2.        Kalah/Menang - Keset kaki
Kalah/Menang seperti keset kaki, membiarkan orang lain menginjak-injak dirinya, dengan dalih menjadi pembawa damai. Mengalah terhadap tekanan sesama, seperti apabila kelompokmu membolos dan kamu mengalah untuk ikut meskipun kamu tidak mau, menunjukkan kamu Kalah/Menang, kamu kalah dan mereka menang. pentin ini terus berlanjut, maka kamu akan selalu diinjak-injak orang.
Kalah atau menang itu lemah. Membiarkan dirinya diinjak orang itu mudah. Menjadi orang yang ramah itu mudah. Mengalah itu mudah, semua dengan dalih menjadi pembawa damai. Berpikir Kalah atau Menang membuat kamu menjadi korban dari perbuatan orang lain. Membiarkan dirimu melakukan sesuatu yang sebenernya tidak anda ingin lakukan. Seperti contoh diatas kamu bertindak mengikuti ajakan orang tersebut dan orang tersebut telah menang mempengaruhi kamu dan kamu kalah dengan mengikutinya.

3.        Kalah/Kalah - Spiral menurun
Kalah/Kalah mengatakan bahwa “Apabila aku harus jatuh, kamu juga harus jatuh”. Toh, orang sengsara senang ditemani. Dendam adalah contoh yang nyata. Apabila kamu membalas dendammu, kamu mungkin berpikir menang, padahal sebetulnya kamu menyakiti dirimu sendiri.
Kalah atau kalah membiarkan dirimu mengalahkan orang lain dan membuat dirimu jatuh pada kekalahan itu juga. Kalah atau kalah takkan menguntungkan salah satu orang diantaranya. Cara berpikir yang terbaik adalah berpikir secara menang atau menang. Menang atau menang ini seperti simbiosis mutualisme.

4.        Menang-Menang - Buffet dimana segalanya boleh kamu makan.
Menang/Menang adalah keyakinan bahwa semua orang bisa menang. Kamu memedulikan orang lain sebanyak kamu memedulikan dirimu sendiri. Contoh-contoh sikap Menang/Menang antara lain :
-            Kamu dipromosikan menduduki jabatan baru, kemudian kamu bagi pujian dan pengakuannya kepada semua orang yang membantumu dipromosikan.
-          Kamu ingin makan keluar, temanmu ingin nonton. Akhirnya kamu sama-sama memutuskan akan menyewa film dan membeli makan untuk dimakan di rumah.-   Sahabat terbaikmu diterima di kampus pilihanmu, sedangkan kamu tidak. Walaupun sedih, kamu ikut bersuka cita atas keberhasilan temanmu itu.
Agar dapat berpikir Menang/Menang, pertama kamu harus memenangkan kemenangan pribadimu.


HILANGKAN TUMOR KEMBARNYA

- Kecenderungan bersaing : Persaingan mendorong kita u tuj lebih baik, berupaya ekstra. Namun, ada sisi lain terhadap persaingan yang tidak terlalu menyenangkan. Persaingan kamu dengan orang lain akan menjadi gelap kalau kamu kaitkan dengan harga dirimu sengan kemenangan atau kalau kamu menggunakannyauntuj memposisikan dirimu di atas orang lain.

- Kecenderungan Membanding - bandingkan : Membandingkan dirimu dengan orang lain hanyalah kabar buruk. Jangan pernah membandingkan dirimu dengan orang lain karena kifa punya cara berpikir yang berbeda, lingkungan yang berbedan, gaya hidup yang berbeda dan jadwal perkembangan yang berbeda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar