Dalam buku ini dijelaskan tentang
paradigma
Jadi,
apasih paradigma itu?
Kata
lain dari paradigma adalah persepsi. Paradigma adalah cara kamu memandang
sesuatu, pandanganmu, kerangka acuanmu, atau keyakinanmu. Paradigma kita sering
kali keliru, sehingga menciptakan keterbatasan keterbatasan.
Paradigma
adalah seperti kacamata. Kalau kamu memiliki paradigma ya g tidak lengkap
tentang diri sendiri atau kehidupan pada umumnya, itu sama seperti mengenakan
kacamata yang keliru ukurannya. Lensanya akan memengaruhi bagaimana kamu
melihat segalanya. Akibatnya, yang kamu dapatkan adalah apa yang kamu lihat.
Beberapa
macam paradigma yang ada:
- Paradigma tentang diri sendiri
Kita
seringkali keliru tentang pandangan tentang diri sendiri. Kita mengganggap kita
tidak bisa melakukan sesuatu. Padahal pada kenyataannya kita bisa melakukannya.
- Paradigma tentang orang lain
Paradigma
kita seringkali tidak lengkap, tidak tepat, atau benar benar keliru. Oleh
karenanya, janganlah kita cepat cepat menilai orang, mencap orang, atau
membentuk pandangan yang kaku tentang orang lain, tentang diri sendiri. Dari
sudut pandang kita yang terbatas, kita jarang melihat gambaran keseluruhannya
atau punya semua faktanya.
- Paradigma tentang kebidupan
1. Terpusat pada teman
Teman
tidak selamanya tulus. Terkadang mereka membicarakanmu di belakangmu atau punya
teman baru dan melupakanmu. Suasana hati juga berubah-ubah. Maka tidaklah baik
jika tergantung pada teman.
Bersahabatlah
sebanyak mungkin, tetapi janganlah bangun hidupmu di atasnya. Itu landasan yang
tidak stabil.
2. Terpusat pada barang
Kalau
siapa saya adalah tergantung pada apa yang saya punya, dan apa yang saya punya
sudah hilang, lalu, saya ini siapa?
3. Terpusat pada pacar
Terpusat
pada pacar sering kali membuat kita memiliki mood yang berubah-ubah. Dan
sering kali kita harus mengikuti
kemauannya. Dan kita bukan menjadi pengendali hidup kita sendiri.
4. Terpusat pada
sekolah
Memiliki
nilai yang baik di sekolah terkadang membuat kita bekerja terlalu keras. Sampai
lupa untuk mengembangkan bakat kita yang lain. Terpusat pada sekolah terkadang
membuat kita melupakan hal yang lainnya.
5. Terpusat kepada
orang lain
Orangtuamu
bisa menjadi sumber utama kasih dan bimbingan, dan kamu harus hormat pada
mereka, tetapi memusatkan hidupmu kepada mereka akan membuat hidupmu menjadi
tidak menyenangkan.
Yang
terbaik dari semua pilihan adalah
Terpusat
pada prinsip
Prinsip
prinsip bukanlah untuk didiskusikan. Prinsip berlaku bagi semua orang. Prinsip
tidak bisa diperjual belikan. Prinsip tidak pernah gagal. Hidup yang terpusat
pada prinsip adalah landasan yang paling stabil, yang takkan tergoyahkan, yang
bisa kamu andalakan untuk membangun hidupmu, dan kita semua membutuhkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar