Sabtu, 12 Maret 2016

Paradigma


Dalam buku ini dijelaskan tentang paradigma
Jadi, apasih paradigma itu?
Kata lain dari paradigma adalah persepsi. Paradigma adalah cara kamu memandang sesuatu, pandanganmu, kerangka acuanmu, atau keyakinanmu. Paradigma kita sering kali keliru, sehingga menciptakan keterbatasan keterbatasan.
Paradigma adalah seperti kacamata. Kalau kamu memiliki paradigma ya g tidak lengkap tentang diri sendiri atau kehidupan pada umumnya, itu sama seperti mengenakan kacamata yang keliru ukurannya. Lensanya akan memengaruhi bagaimana kamu melihat segalanya. Akibatnya, yang kamu dapatkan adalah apa yang kamu lihat.

Beberapa macam paradigma yang ada:
- Paradigma tentang diri sendiri
Kita seringkali keliru tentang pandangan tentang diri sendiri. Kita mengganggap kita tidak bisa melakukan sesuatu. Padahal pada kenyataannya kita bisa melakukannya.
- Paradigma tentang orang lain
Paradigma kita seringkali tidak lengkap, tidak tepat, atau benar benar keliru. Oleh karenanya, janganlah kita cepat cepat menilai orang, mencap orang, atau membentuk pandangan yang kaku tentang orang lain, tentang diri sendiri. Dari sudut pandang kita yang terbatas, kita jarang melihat gambaran keseluruhannya atau punya semua faktanya.
- Paradigma tentang kebidupan
1. Terpusat pada teman
Teman tidak selamanya tulus. Terkadang mereka membicarakanmu di belakangmu atau punya teman baru dan melupakanmu. Suasana hati juga berubah-ubah. Maka tidaklah baik jika tergantung pada teman.
Bersahabatlah sebanyak mungkin, tetapi janganlah bangun hidupmu di atasnya. Itu landasan yang tidak stabil.
2. Terpusat pada barang
Kalau siapa saya adalah tergantung pada apa yang saya punya, dan apa yang saya punya sudah hilang, lalu, saya ini siapa?

3. Terpusat pada pacar
Terpusat pada pacar sering kali membuat kita memiliki mood yang berubah-ubah. Dan sering  kali kita harus mengikuti kemauannya. Dan kita bukan menjadi pengendali hidup kita sendiri.
4. Terpusat pada sekolah
Memiliki nilai yang baik di sekolah terkadang membuat kita bekerja terlalu keras. Sampai lupa untuk mengembangkan bakat kita yang lain. Terpusat pada sekolah terkadang membuat kita melupakan hal yang lainnya.
5. Terpusat kepada orang lain
Orangtuamu bisa menjadi sumber utama kasih dan bimbingan, dan kamu harus hormat pada mereka, tetapi memusatkan hidupmu kepada mereka akan membuat hidupmu menjadi tidak menyenangkan.


Yang terbaik dari semua pilihan adalah

Terpusat pada prinsip

Prinsip prinsip bukanlah untuk didiskusikan. Prinsip berlaku bagi semua orang. Prinsip tidak bisa diperjual belikan. Prinsip tidak pernah gagal. Hidup yang terpusat pada prinsip adalah landasan yang paling stabil, yang takkan tergoyahkan, yang bisa kamu andalakan untuk membangun hidupmu, dan kita semua membutuhkannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar